Fikrul

Rumput laut Sebagai tabir surya yang Ramah Lingkungan



Rumput laut Sebagai tabir surya yang Ramah Lingkungan


Senyawa yang ditemukan pada rumput laut ternyata bisa melindungi kulit manusia dari dampak buruk paparan matahari tanpa membahayakan ekosistem laut.

Penggunaan tabir surya dianjurkan untuk mencegah kerusakan akibat sinar matahari, namun sebagian besar mengandung filter radiasi UV sintetis yang dapat masuk ke sistem air. Banyak dari produk yang tidak eco friendy dan dapat membahayakan kehidupan laut yang rapuh termasuk karang, ikan dan mikroorganisme.

Para ilmuwan di King's College London mengekstrak mycosporine-berupa asam amino (MAA), yang dikenal sebagai palythine, dari rumput laut untuk menguji kemampuannya untuk melindungi dari radiasi UV pada sel kulit manusia. MAAs adalah senyawa alami yang diproduksi dalam organisme yang hidup di lingkungan perairan dangkal yang kaya sinar matahari.

Dengan menggunakan sel kulit manusia di laboratorium, para peneliti menunjukkan bahwa bahkan pada konsentrasi MAA yang sangat rendah dapat secara efektif menyerap sinar berbahaya dari sinar matahari dan melindungi sel-sel terhadap kerusakan yang disebabkan UVR. Mereka juga menunjukkan bahwa palythine adalah antioksidan kuat yang bisa menawarkan perlindungan kulit melawan stres oksidatif, terkait dengan kerusakan sel dan photoaging.

Makalah tersebut, yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology, merupakan sebuah terobosan yang dapat membantu bergerak menuju pengembangan tabir surya alami yang ekofriendly, tidak beracun, yang melindungi kulit manusia tanpa dampak lingkungan yang negatif. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa senyawa tersebut memiliki sifat yang sama di luar lingkungan laboratorium.

The European Chemicals Agency dan The Environmental Effects Assessment Panel (EEAP), bagian dari the United Nation Environment Programme (UNEP), telah menyatakan keprihatinannya  8/16 filter sunscreen yang umum digunakan di Eropa.

Penulis utama, Dr Karl Lawrence dari St John's Institute of Dermatology at King's mengatakan: 'MAAs, selain bermanfaat pada lingkungan, nampaknya maa merupakan senyawa photoprotective multifungsi. Mereka bekerja melalui penyerapan langsung foton UVR, seperti filter sintetis. Mereka juga bertindak sebagai antioksidan kuat, yang merupakan properti penting karena paparan radiasi matahari menginduksi tingkat stres oksidatif yang tinggi dan ini adalah sesuatu yang tidak terlihat pada filter sintetis. '

Profesor Antony Young, penulis senior makalah dan anggota EEAP, mengatakan: 'Ada kekhawatiran  bahwa produk sunscreen konvensional memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Data kami menunjukkan bahwa, dengan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, tabir surya turunan laut mungkin merupakan solusi yang mungkin dapat memberi dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan habitat dan satwa liar, sementara masih memberikan perlindungan matahari yang penting yang dibutuhkan kulit manusia untuk mencegah Kerusakan yang menyebabkan penyakit seperti kanker kulit.'

###
Fikrul

About Fikrul -

Sekedar Blog yang sederhana, dan hanya ingin berbagi. Karena Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Subscribe for our all latest news and updates right in your inbox :

Berkomentar u/ kritik & saran yg baik, demi kemajuan bersama,,