Bahan Penyekat
Bahan penyekat atau
sering disebut dengan istilah isolasi adalah suatu bahan yang digunakan dengan
tujuan agar dapat memisahkan bagian – bagian yang bertegangan atau bagian – bagian yang aktif. Sehingga untuk
bahan penyekat ini perlu diperhatikan mengenai sifat – sifat dari bahan
tersebut yang meliputi :
Sifat Kelistrikan
Bahan penyekat mempunyai
tahanan listrik yang besar. Penyekat listrik ditujukan untuk mencegah
terjadinya kebocoran arus listrik antara kedua penghantar yang berbeda
potensial atau untuk mencegah loncatan listrik ketanah. Kebocoran arus listrik
harus dibatasi sekecil-kecilnya (tidak melampui batas yang telah ditentukan
oleh peraturan yang berlaku).
Sifat Mekanis
Mengingat luasnya
pemakaiannya pemakaian bahan penyekat, maka dipertimbangkan kekuatan struktur
bahannya. Dengandemikian, dapat dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan
kesalahan pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita
harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih kuat
terhadap tarikan daripada bahan kertas.
Sifat Termis
Panas yang ditimbulkan
dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus gaya magnet, berpengaruh terhadap
kekuatan bahan penyekat. Demikian panas yang berasal dari luar (alam sekitar).
Dalam hal ini, kalau panas yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang
digunakan harus tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak
merusak bahan penyekat yang digunakan.
Sifat Kimia
Panas yang tinggi yang
diterima oleh bahan penyekat dapat mengakibatkan perubahan susunan kimia bahan.
Demikian juga pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan
penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan
penyekat yang tahan terhadap air.
Demikian juga adanya
zat-zat lain dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya
bermacam-macam sifat bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita dalam memilih
untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi bahan penyekat berdasar
kelompoknya. Pembagian kelompok bahan penyekat adalah sebagai berikut :
·
Bahan
penyekat bentuk padat, bahan listrik ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa
macam, diantaranya yaitu: bahan tambang, bahan berserat, gelas, keramik,
plastik, karet, ebonit dan bakelit, dan bahan-bahan lain yang dipadatkan.
·
Bahan
penyekat bentuk cair, jenis penyekat ini yang banyak digunakan pada teknik
listrik adalah air, minyak transformator, dan minyak kabel.
·
Bahan
penyekat bentuk gas, yang sering digunakan untuk keperluan teknik listrik
diantaranya : udara, nitrogen, hidrogen, dan karbondioksida.
·
Bahan
berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
Bahan Penghantar atau Konduktor
Konduktor adalah benda
yang dapat menghantarkan arus. Sifat yangdimiliki penghantar ialah : tahanan
jenis listrik, koefisien suhu tahanan, dayahantar panas, kekuatan tegangan
tarik, dan timbulnya daya elektro-motoristermo.
Daya Hantar
Listrik
Daya Hantar Listrik,
adalah kemampuan dari konduktor tersebut dalammenghantarkan arus listrik yang
melewatinya.Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan
dari penghantar itusendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya.
Besar hambatan tiap meternyadengan luas penampang 1mm2 pada temperatur2000C
dinamakan hambatan jenis.
Koefisien Suhu Tahanan
Koefisien Suhu Tahanan,
adalah kestabilan dari konduktor dalam keadaansuhu yang berubah. perubahan suhu
akan megakibatkan perubahanvolume, dan otomatis akan mempengaruhi hambat jenis
konduktor tersebut.
Daya Hantar panas
Daya Hantar panas,
menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisanbahan tiap satuan waktu. Diperhitungkan
dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan dalam pemakaian mesinlistrik
beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam mempunyai daya hantar panas yang
tinggi.
Kekuatan Tegangan Tarik
Kekuatan Tegangan Tarik,
merupakan batas kemampuan dari suatukonduktor pada saat konduktor tersebut
ditarik (energy potensial pegas).Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama
untuk hantaran diatas tanah. Oleh sebab itu, bahanyang dipakai untuk keperluan
tersebut harus diketahui kekuatannya. Terutama menyangkut penggunaan dalam
pendistribusian tegangan tinggi.
2.2.5 Timbulnya Daya Elektro Motoris-Termo
Sifat ini sangat penting
sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua bahan logam yang
berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan menimbulkan daya
elektro-motoristermo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur suhu.Daya
elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan
arus dantegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan
tegangan yangdibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang
digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris
yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris
termo
Sedangkan sifat atau ciri suatu
konduktor yang baik adalah :
·
Konduktifitas
/ daya hantarnya cukup baik
·
Kekuatan
mekanis (kekuatan tariknya cukup tinggi)
·
Koefisien
muai panjang kecil
Bahan Setengah Penghantar atau Semikonduktor
Semikonduktror ialah
bahan yang mempunyai sifat kekonduksian diantara konduktor dan penyekat. Sebuah
semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah,
namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor . Di antara contoh
bahan semikonduktror ialahSilikon,Germanium, Plumbum Sulfida,Gallium
Arsenida,Indium Antimida danSelenium.
Bahan semikonduktor
merupakan bahan yang dipakai dalampembuatan komponen elektronika seperti
resistor, dioda, transistor, kapasitor,dan lain sebagainya. Antara bahan yang
satu dengan yang lainnya mempunyaisifat dasar dan karakteristik yang berbeda.Salah
satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat
elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah
sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
Bahan-bahan yang
mempunyai sifat semikonduktif memiliki nilai hambatan jenis antara konduktor
dan isolator yakni sebesar 10-6 sampai dengan 104ohm dan
Konduktivitas sebesar10-6 sampai dengan 104ohm-2
m-2 dan energi gap lebih kecil dari 6 eV. Silikon dan Germanium
adalah bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan dalam pembuatan
komponen elektronika. Silikon lebih banyak digunakan daripada Gemanium karena
sifatnya yang lebih stabil pada suhu tinggi.
Sifat bahan, baik
konduktor, isolator, maupun semikonduktor terletak pada struktur jalur atau
pita energi atom-atomnya. Pita energi adalah kelompok tingkat energi elektron
dalam kristal. Sifat-sifat kelistrikan sebuah kristal tergantung pada struktur
pita energi dan cara elektron menempati pita energi tersebut. Pita energi dibedakan
menjadi 3, yaitu:
1. Jalur Valensi
Penyebab terbentuknya
jalur valensi adalah adanya ikatan ato-atom yang membangun kristal. Pada jalur
ini elektron dapat lepas dari ikatan atomnya jika mendapat energi.
2. Jalur Konduksi
Jalur konduksi adalah
tempat elektron-elektron dapat bergerak bebas karena pengaruh gaya tarik inti
tidak diperhatikan lagi. Dengan demikian elektron dapat bebas menghantarkan
listrik.
3. Jalur Larangan
Jalur larangan adalah
jalur pemisah antara jalur valensi dengan jalur konduksi.
Yang membedakan apakah
bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau semikonduktor adalah energi Gap
(Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt (eV). Satu elektron volt adalah
energi yang diperlukan sebuah elektron untuk berpindah pada beda potensial
sebesar 1 volt. Satu elektron volt setara dengan 1,60 x 10-19 Joule.
Energi gap adalah energi
yang diperlukan oleh elektron untuk memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat
berpindah jalur dari jalur valensi ke jalur konduksi. Energi gap germanium pada
suhu ruang (300K) adalah 0,72 eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan
semikonduktor dengan energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan
komponen elektronika yang dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula. Untuk
menghasilan semi konduktor tipe lain maka dilakukan proses pendopan,
adalahproses pemasukan atau pencampuran atom dopan kedalam bahan semikonduktor
instrinsik sehingga konduktivitas konduktor bertambah.
Macam – Macam Semikonduktor
Intrinsik
Semikonduktor intrinsik
adalah bahan semikonduktor murni (belu diberi campuran/pengotoran) dimana
jumlah elektron bebas dan holenya adalah sama.
Konduktivitas semikonduktor intrinsik sangat rendah, karena terbatasnya
jumlah pembawa muatan hole maupun elektron bebas. Silikon dan germanium
merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat penting dalam elektronika. Keduanya
terletak pada kolom empat dalam tabel periodik dan mempunyai elektron valensi
empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan
setiap atom memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom
tetangganya.
Pada semikonduktor,
ikatan kovalen antar atom tidaklah terlalu kuat. Pada temperatur nol mutlak (T
= 0 0K), semua elektron terikat dengan atom induknya. Dalam hal ini tidak
terdapat adanya elektron bebas yang dapat mengalirkan arus listrik. Di atas
suhu nol mutlak, getaran kisi dapat mengakibatkan terputusnya ikatan kovalen.
Elektron yang terlepas pada ikatan yang terputus ditandai dengan sebuah lubang (hole)
yang merupakan pambawa muatan positif. Elektron valensi dari atom tetangganya
dapat melompat ke tempat yang kosong tersebut, menyebabkan terjadinya proses
konduksi listrik pada semikonduktor. Jika temperatur naik, energi vibrasi kisi
juga akan naik, menghasilkan generasi termal pasangan elektron–lubang dalam
jumlah yang besar sehingga menaikkan konduktivitas listrik semikonduktor tersebut.
Pada diagram energi
generasi sebuah elektron bebas digambarkan dengan lompatan elektron dari pita
velensi ke pita konduksi. Elektron pada bagian bawah pita konduksi hanya memiliki
energi potensial. Karena pengaruh medan listrik elektron tersebut akan memiliki
energi kinetik dan dapat megalirkan arus listrik. Kenaikan energi kinetik ditandai
dengan naiknya elektron dari bagian bawah pita konduksi sedangkan kenaikan energi
kinetik dari lubang digambarkan dengan gerakan lubang ke bawah pada pita
valensi.
Pada semikonduktor murni,
pembawa muatan bebas terjadi karena adanya proses generasi pasangan elektron –
lubang. dengan demikian konsentrasi elektron sama dengan konsentraasi lubang.
Semikonduktor ini disebut semikonduktor instrinsik ( intrinsic semiconductor ).
Jadi dari sini dapat
disimpulkan bahwa semi konduktor instrinsik pada suhu yang sangat rendah, semua
elektronya berada pada ikatan kovalen dan tak ada electron bebas atau pembawa
muatan sehingga pada keadaan ini semi konduktor bersifat isolator. Sedangkan
pada suhu kamar terdapat beberapa electron valensi yang keluar dari ikatan
kovalen menjadi electron bebas sebagai pembawa muatan negatif. Dengan terlepasnya
beberapa electron dari ikatan kovalen maka terbentuklah hole sebagai
pembawa muatan negative. Dan pada suhu
ini semi konduktor dapat bersifat sebagai konduktor.
Ekstrinsik
Semi konduktor
ekstrinsik: semi konduktor yang memperoleh pengotoran atau penyuntikan (doping)
oleh atom asing, caranya:
·
Pengotoran
oleh atom pentavalent seperti: P, As, Sb
·
Atom
pengotornya disebut atom donor pembawa muatan: electron
·
Pengotoran
oleh atom trivalent seperti: B, Ga, In
·
Atom
pengotornya disebut atom akseptor
·
Pembawa
muatan: hole
·
Tujuan
doping: meningkatkan konduktivitas semikonduktor, dan memperoleh semi Konduktor
dengan hanya satu pembawa muatan (electron atau hole) saja.
Dopant adalah atom
pengotor. Atom-atom dopant pada semi Konduktor tipe-N adalah atom-atom pentavalent
dan dinamakan atom donor, sedangkan pada semi Konduktor tipe-P trivalent dan
dinamakan atom akseptor.
Jenis semikonduktor
ekstrinsik dibagi menjadi dua antara lain :
1. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-n
Semikonduktor jenis n
adalah semikonduktor intrinsik yang bercampur dengan atom lain sehingga
kenaikan jumlah elektron negatif yang bebas. Apabila atom dari unsur pentavalen
seperti Fosforus, arsenic antimony didopkan dalam bahan semikonduktor instrinsik seperti Germanium dan silicon
yang mempunyai empat elektron valens
maka terbentuklah satu elektron yang bebas. Jadi pembawa muatan mayoritas pada
semi konduktor tipe n adalah electron, sehingga semi konduktor tipe n juga
disebut donor.
2. Semikonduktor Ekstrinsik Tipe-p
Semikonduktor jenis p
adalah semikonduktor yang terdiri dari campuran atom-atom yang tidak memiliki
elektron bebas dan bersifat menerima
elektron. Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe -n , semikonduktor
tipe -p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom trivalen seperti aluminium, boron, galium dan
indium. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga
secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen.
Maka tersisalah sebuah
muatan positif dari atom silikon yang tidak berpasangan yang disebut lubang (
hole ). Jadi pembawa muatan mayoritas pada semi kondktor tipe n adalah hole.
Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai
atom aseptor (acceptor).
Kegunaan Semikonduktor
Dalam kegunaanya
semikonduktor merupakan bahan baku atau bahan utama dalam pembuatan piranti elektronika.
Seperti :
·
Diode
Dalam pembuatanya bahan baku diode
adalah semi Konduktor tipe p dan tipe n. kedua jenis semikonduktor tersebut
disambung menjadi satu dengan dibatasi suatu daerah pembatas yang disebut
depletion area. Daerah pembatas ini tidak dapat dilewati arus electron, dan
hanya bisa dilewati electron jika terdapat beda potensial pada ujung ujung
kaki diode dan besarnya
tegangan atau beda potensial pada ujung diode sebesar tegangan cut-in pada
diode tersebut.
·
LDR
(light dependent resistor)
Terbuat dari bahan semi
konduktor yang telah dimodifikasi yaitu kadmium ulfide. LDR, terdiri dari
sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elektroda pada
permukaannya. Prinsip LDR yaitu hambatan akan bertambah jika tidak terkena cahaya
dan berkurang jika terkena cahaya.
·
Termistor
·
SCR(silicon
controlled rectifier)
·
IC
(Integrated Circuit)
Bahan Magnetik
Berdasarkan sifat medan
magnet atomis, bahan magnetik dibagi menjadi tiga golongan, yaitudiamagnetik,
paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan djelaskan tentang ketigasifat dari
kemagnetan tersebut :
Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah
bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol,
tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday &Resnick, 1989). Bahan
diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen.Jika bahan diamagnetik
diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalamatom akan berubah
gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medanmagnet atomis yang
arahnya berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan
ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehinggasemua bahan bersifat
diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital.Bahan dapat bersifat
magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyaispin elektron yang
tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spinelektron
berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitasbahan
diamagnetik adalah 0<>mx. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut,
perak,emas, tembaga dan seng.
Bahan diagmanetik
memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet.bahan Diamagnetic sedikit
ditolak oleh medan magnet dan materi tidakmempertahankan sifat magnetik ketika
bidang eksternal dihapus. Dalam bahandiamagnetic semua elektron dipasangkan
sehingga tidak ada magnet permanen saatbersih per atom. sifat Diamagnetic
timbul dari penataan kembali dari orbit elektron dibawah pengaruh medan magnet
luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik,termasuk tembaga, perak, dan
emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah
sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medanmagnet ketika dikenai medan
magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah
satu bentuk magnet yang cukup lemah, denganpengecualian superkonduktor yang
memiliki kekuatan magnet yang kuat.Semua material menunjukkan peristiwa
diamagnetik ketika berada dalammedan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik
adalah peristiwa yang umum terjadikarena pasangan elektron , termasuk elektron
inti di atom, selalu menghasilkanperistiwa diamagnetik yang lemah. Namun
demikian, kekuatan magnet materialdiamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan
kekuatan magnet material feromagnetikataupun paramagnetik . Material yang
disebut diamagnetik umumnya berupa bendayang disebut 'non-magnetik', termasuk
di antaranya air, kayu, senyawa organikseperti minyak bumi dan beberapa jenis
plastik , serta beberapa logam sepertitembaga, merkuri ,emas dan bismut
.Superkonduktor adalah contoh diamagnetiksempurna.
Ciri-ciri dari bahan
diamagnetic adalah:
·
Bahan
yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah nol.
·
Jika
solenoida dimasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
·
Permeabilitas
bahan ini: u <> o.
Contoh: Bismuth, tembaga,
emas, perak, seng, garam dapur.
Pramagnetik
Bahan paramagnetik adalah
bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya tidak
nol, tetapi resultan medan magnet atomis total seluruh atom/molekul dalam bahan
nol (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini disebabkan karena gerakan
atom/molekul acak, sehingga resultan medan magnet atomis masing-masing atom
saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet luar, maka
elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan medan
magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik
ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet
luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang
melawan medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat
kecil.
Permeabilitas bahan
paramagnetik adalah 0μμ>, dan suseptibilitas magnetik bahannya 0>mχ. Contoh
bahan paramagnetik: alumunium, magnesium, wolfram dan sebagainya. Bahan
diamagnetik dan paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah. Perubahan
medanmagnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar apabila digunakan
sebagai pengisi kumparan toroida.
Bahan paramagnetik ada
yang positif, kerentanan kecil untuk medan magnet.. Bahan-bahan ini sedikit
tertarik oleh medan magnet dan materi yang tidak mempertahankan sifat magnetik
ketika bidang eksternal dihapus. sifat paramagnetik adalah karena adanya
beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari penataan kembali elektron orbit
disebabkan oleh medan magnet eksternal. bahan paramagnetik termasuk Magnesium,
molybdenum, lithium, dan tantalum
Paramagnetisme adalah
suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya medan magnet
eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan karenanya
memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan
kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti
ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak
mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi
diterapkan.
Ciri-ciri dari bahan
paramagnetic adalah:
·
Bahan
yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya adalah tidak
nol.
·
Jika
solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.
·
Permeabilitas
bahan: u > u o.
Contoh: aluminium, magnesium,
wolfram, platina, kayu
2.4.3
Ferromagnetik.
Bahan ferromagnetik
adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar (Halliday &
Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron.
Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya
pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan.
Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan
magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih
besar.
Medan magnet dari
masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi
diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan
mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok.
Kelompok atom yang
mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik
sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat,
tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke
domain yang lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling
meniadakan.
Bahan ini jika diberi
medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan mensejajarkan diri searah
dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya semakin banyak
domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan
ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan,penambahan
medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain
yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
Permeabilitas bahan
ferromagnetik adalah 0μμ>>> dan suseptibilitas bahannya
0>>>mχ. contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon dan
lain-lain. Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik ini akan hilang pada temperatur
yang disebut Temperatur Currie. Temperatur Curie untuk besi lemah adalah 770 0C,
dan untuk baja adalah 1043 0C (Kraus. J. D, 1970).
Bahan ferromagnetik ada
yang positif, kerentanan besar untuk medan magnet luar. Mereka menunjukkan daya
tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik
mereka setelah bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki
elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih.
Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik.
Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012 sampai 1015)
adalah sejajar paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika
bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara acak
terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara keseluruhan
adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan, domain menjadi selaras
untuk menghasilkan medan magnet yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan
kobalt adalah contoh bahan feromagnetik.. Komponen dengan materi-materi ini
biasanya diperiksa dengan menggunakan metode partikel magnetik.
Ferromagnetisme adalah
sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami magnetisasi secara
spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat. Fenomena
inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari.
Ferromagnetisme dan ferromagnetisme merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena
magnet permanen.
Ciri-ciri bahan
ferromagnetik adalah:
·
Bahan yang
mempunyairesultanmedanmagnetisatomisbesar.
·
Tetapbersifatmagnetik→sangatbaiksebagai magnet permanen
·
Jikasolenoidadiisibahaniniakandihasilkaninduksimagnetiksangatbesar
(bisaribuan kali).Permeabilitasbahanini: u >uo ( miu>miunol)
Contoh: besi,
baja, besisilikon, nikel, kobalt.
Berkomentar u/ kritik & saran yg baik, demi kemajuan bersama,,