Sebuah tas carrier plastik dapat dipecah oleh organisme laut menjadi sekitar 1,75 juta fragmen mikroskopis, menurut sebuah penelitian baru.
Ilmuwan kelautan di University of Plymouth meneliti tingkat di mana tas dipecah oleh amphipod Orchestia gammarellus, yang mendiami wilayah pesisir di Eropa utara dan barat.
Mereka percaya hasilnya adalah contoh satwa laut yang benar-benar berkontribusi terhadap penyebaran mikroplastik di lingkungan laut, dan bukan hanya tersebar dari suplai air atau terbentuk melalui kerusakan fisik dan kimia dari barang-barang yang lebih besar.
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Biologi dan Ekologi Kelautan BSc (Hons) Daniella Hodgson dan Amanda Bréchon, dan Profesor Biologi Laut Richard Thompson. Buku ini diterbitkan dalam Marine Pollution Bulletin.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah berbagai jenis plastik dan adanya biofilm (kumpulan mikroorganisme yang terus tumbuh di sebuah permukaan) mempengaruhi tingkat organisme dalam mencacah puing-puing plastik.
Melalui pemantauan di laboratorium dan di garis pantai, para periset mendemonstrasikan tasnya robek dan diregangkan oleh Orchestia gammarellus, dengan mikroplastik yang ditemukan di dalam dan di sekitar kotoran mereka.
Jenis plastik (conventional, degradable dan biodegradable) tidak berpengaruh pada tingkat penyerapan, namun keberadaan biofilm membuat proses pemecahan sekitar empat kali lebih cepat.
ha ini, menurut para peneliti, konsisten dengan penelitian terbaru terhadap perilaku makan burung laut dan menunjukkan bahwa kehidupan laut mungkin semakin tertarik pada puing-puing laut sebagai sumber makanan terlepas dari potensi bahaya yang ditimbulkan.
Studi sebelumnya yang dipimpin oleh Universitas telah menunjukkan bahwa lebih dari 700 spesies kehidupan laut ditemukan mengandung pecahan plastik, dengan bukti yang jelas bahwa konsumsi dan keterikatan menyebabkan kerusakan langsung pada banyak individu.
Profesor Thompson, Kepala Unit Penelitian Litter Kelautan Internasional, mengatakan: "Diperkirakan 120 juta ton barang plastik sekali pakai - seperti tas belanja - diproduksi setiap tahun dan hal itu merupakan salah satu sumber utama polusi plastik. potensi bahaya utama bagi kehidupan laut, namun penelitian ini menunjukkan bahwa spesies mungkin juga berkontribusi terhadap penyebaran serpihan plastik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sampah laut tidak hanya merupakan masalah estetika namun berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih serius dan berkelanjutan."
###
Berkomentar u/ kritik & saran yg baik, demi kemajuan bersama,,