Fikrul

Bintang Ternyata Bisa Bernyanyi



Bintang Ternyata Bisa Bernyanyi


Para astrofisikawan dari University of Birmingham dan sejumlah ilmuwan NASA menemukan fakta bahwa bintang ternyata bisa bernyanyi. Mereka mendeteksi kerlipnya dengan menggunakan teknik yang disebut astroseismologi dan merekonstruksi suara yang dihasilkannya. 


Nyanyian bintang tersebut mereka tangkap ketika mengukur perubahan kerlip Bintang atau yang juga dikenal  dengan nama "Gemma" Bintang yang besarnya hampir dua kali lipat Matahari.

Para ilmuwan menemukan, bintang yang berjarak 3.100 triliun mil dari Bumi ini ternyata bisa bergetar seperti instrumen musik. Getaran ini disebabkan oleh proses yang mirip gempa bintang atau starquake, yang beresonansi dari permukaan ke inti bintang. Hasilnya, merupakan dengungan yang harmonis, terdengar seperti hembusan angin tipis di atas mikrofon. 

Menurut Dr Bill Chaplin, seorang asteroseismolog di Birmingham University, nyanyian ini ternyata menguak informasi baru yang berharga tentang struktur internal bintang, yakni membantu para astronom mempelajari lebih lanjut ukuran, umur, dan komposisi bintang lainnnya. 


"Pada dasarnya bintang beresonansi seperti halnya instrumen musik raksasa. Secara alami, bintang mengeluarkan suara, namun kita tak bisa mendengarnya, kecuali pergi ke luar angkasa mendekatinya," kata ChaplinChaplin menjelaskan mengapa bintang bisa mengeluarkan suara, hal ini karena bintang tak terbentuk secara solid hingga inti. 


"Ini membuat bintang bergetar. Meski tak mendengar dari Bumi, kita bisa mendeteksinya secara visual dari kerlipnya. Dan merekonstruksinya menjadi suara," pungkasnya. 

Riset terbaru ini hanya enam bulan, pasca ilmuwan Sheffield University, merekam getaran musik harmonis yang menakutkan dari permukaan Matahari.

Dr Chaplin bekerja dengan tim ilmuwan internasional yang menggunakan data yang ditangkap oleh teleskop  epler milik NASA

Dari kerlip bintang bisa dipelajari bahwa makin besar bintang maka makin rendah frekuensi getarannya (mirip perbandingan biola dan cello), sehingga bisa digunakan untuk mengetahui ukuran bintang. 

Sementara untuk materi pembentuk bintang, ilmuwan berpatok pada prinsip, gelombang suara yang melalui inti helium padat akan lebih cepat daripada hidrogen, getaran kemudian mempengaruhi cahaya yang dilepaskan oleh bintang.

Dalam melakukan pengukuran jenis ini, para ilmuwan berhasil mengkalkulasi bahwa Bintang Gemma berusia lebih dari 5,94 miliar tahun atau semiliar tahun lebih tua dari Matahari. 

Para ilmuwan juga menemukan bahwa Gemma memiliki inti yang terdiri sebagian besar helium yang dikelilingi oleh kulit tipis di mana berlangsung reaksi fusi hidrogen yang jadi sumber kekuatannya. 

Gemma terus tumbuh hingga menjadi bola raksasa dan sedang memasuki masa-masa akhir hidupnya.
Fikrul

About Fikrul -

Sekedar Blog yang sederhana, dan hanya ingin berbagi. Karena Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Subscribe for our all latest news and updates right in your inbox :

Berkomentar u/ kritik & saran yg baik, demi kemajuan bersama,,