Fikrul

Tua bukan berarti dewasa


Tua bukan berarti dewasa

Jenis dewasa :

Tua bukan berarti dewasa
Dewasa secara biologis berarti kondisi dimana seorang manusia telah melewati masa akilbalik / pubertas. Pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, dan pada perempuan ditandai dengan datang bulan/menstruasi. Secara garis besar dewasa secara biologis berarti kondisi dimana seorang manusia sudah bisa menghasilkan keturunan. Dewasa secara biologis umumnya  pasti terjadi pada setiap manusia normal. Umumnya manusia yang telah berusia 13 tahun keatas sudah bisa memiliki kamampuan untuk menghasilkan keturunan, sehingga dapat dikatakan dewasa secara biologis. Berbeda dengan dewasa secara biologis, dewasa secara psikologis belum tentu dimiliki oleh setiap orang. Dewasa secara psikologis berarti bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara bijaksana mengenai hidupnya, memiliki tanggung jawab atas segala keputusan yang diambil, memiliki ketenangan dalam masalah yang dihadapinya, memiliki kemampuan untuk menilai mana yang baik, dan mana yang salah, dan memiliki pendirian yang teguh dalam menjalani hidup.

Kedewasaan di dalam hidup:

Kurangnya kedewasaan seringkali menjadi probematika di dalam hidup. Orang yang  belum memiliki kedewasaan seringkali memiliki masalah dalam menyelesaikan persoalan- persoalan dalam hidup. Perilaku kejahatan atau perbuatan yang merugikan orang lain juga merupakan dampak dari ketidakdewasaannya seseorang. Sebagai contoh, para pejabat negara yang sering kita jumpai di berita kedapatan melakukan korupsi uang rakyat yang jumlah nya mencapai miliyaran bahkan triliunan, mereka sebenarnya tidak memiliki kedewasaan dalam hidup. Mereka mengambil jalan pintas dengan cara korupsi, berarti mereka tidak memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, dan TIDAK MAMPU menilai mana yang baik dan mana yang tidak baik. Padahal umur mereka tergolong sudah DEWASA menurut undang-undang yang berlaku di Indonesia. (tahun 1976 MA mengeluarkan yurisprudensi nomor 477  yang menyatakan usia dewasa adalah 18 tahun atau sudah pernah menikah)

Seringkali kita mendengar bila 2 orang atau lebih terlibat dalam suatu pertengkaran, salah satu orang mengatakan “ tidak dewasa sekali orang itu “ atau mengatakan “kekanak
-kanakan sekali orang itu”. Mengapa banyak orang mengaitkannya dengan kedewasaan? Apa korelasinya? Kedewasaan seringkali diidentikan dengan kemampuan seseorang dalam mengatasi masalah secara lebih bijak dan tenang. Bila ada permasalahan orang dewasa akan cenderung memberi  pendapat sambil mengintrospeksi diri, dengan menjaga hubungan baik dengan orang yang  berselisih paham. Dengan begitu maka akan tercapai sebuah keputusan dengan tidak terjadi  pertengkaran yang mengakibatkan permusuhan antar keduannya.

Contoh sikap kedewasaan:

Rudi dan Rani menjalin hubungan asmara. kemudian mereka memutuskan hubungan mereka karena dirasa mereka tidak memiliki kecocokan. dengan sikap dewasa, maka mereka akan saling menyetujui bahwa mereka memang tidak bisa menjadi partner hidup, dan tetap berteman antara satu dengan yang lain, tanpa menjadi musuh. Belum berselang lama, Rani memiliki hubungan lagi dengan pria lain. Rudi merasa kehilangan Rani, dan kecewa. Rudi kemudian menunjukkan sikap kedewasaannya dengan tetap menganggap Rani sebagai temannya, tanpa menganggap nya sebagai musuh, karena Rudi sadar bahwa ia bukan lagi pasangan dari Rani, dan sebagai teman yang baik Rudi akan selalu menghormati segala keputusan Rani

Kedewasaan dan bertambahnya umur:

Memang ada kaitannya antara umur dengan kedewasaan. Semakin bertambahnya umur seseorang, pengalaman dalam hidup seharusnya lebih banyak, pengalaman-pengalaman itu baik yang buruk maupun yang baik seharusnya semakin mendewasakan seseorang secara psikologis. Ketika kita dilanda masalah-masalah dalam hidup kita, seringkali kita mengeluh dan merasa hidup ini sangat berat, lalu kita mulai membanding-bandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain yang kita rasa lebih baik dari kehidupan kita. Yang kemudian terjadi adalah kita menjadi stress. Banyak kita dengar kasus-kasus bunuh diri dikalangan pelajar dan remaja diakibatkan stress yang tidak bisa dihilangkan atau dialihkan. Hal ini tentu berdampak buruk  bagi bangsa kita, karena merekalah calon-calon pemimpin bangsa ini. Usia remaja memang menjadi usia diamana terjadi banyak perubahan dalam psikologi manusia. Usia remaja juga menjadi usia dimana mayoritas remaja belum memiliki kedewasaan yang baik. Ketika suatu masalah terselesaikan kita menjadi lebih dewasa , dan ketika masalah itu terjadi lagi, tentu kita akan dengan lebih mudah menyelesaikannnya.

Memang menyelesaikan masalah secara dewasa terkadang bukanlah hal yang mudah dilakukan seseorang. Terkadang kita harus mengalah, terkadang kita harus merasa sakit hati demi kebaikan keduabelah pihak. Namun kita tidak boleh mementingkan diri kita sendiri. Kita harus selalu mempertimbangkan apa akibatnya jika kita memaksakan kehendak kita bagi diri kita dan orang lain. Setiap masalah pasti dapat diselesaikan, dan setiap masalah akan selalu membuat kita lebih dewasa.

Fikrul

About Fikrul -

Sekedar Blog yang sederhana, dan hanya ingin berbagi. Karena Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain

Subscribe for our all latest news and updates right in your inbox :

Berkomentar u/ kritik & saran yg baik, demi kemajuan bersama,,