Sejarah desa Bungah Dan Legenda nama Bungah
Sejarah desa Bungah Dan Legenda nama Bungah
Kemasyhuran nama Desa Bungah memang tak perlu diragukan lagi. Desa yang juga sering disebut-sebut sebagai desa para santri ini merupakan salah satu desa dari Kecamatan Bungah Kabupaten Gresik, Bungah memiliki 5 dusun (Nongkokerep, Bungah, Kaliwot, Dukuh, dan Karangpoh). Berdasarkan cerita dari bapak K.H.M.Ishaq Abdurrahman, Bungah sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Wah..., ternyata umurnya sudah tua sekali ya! Dan Insya’ Allah Kyai Gede Bungah-lah yang menyebarkan agama Islam pertama kali di Desa Bungah. Kyai Gede Bungah adalah santri dari Sunan Ampel dan Sunan Giri, yang tidak lain merupakan salah seorang dari 9 wali, atau yang kita kenal dengan sebutan WALI SONGO. Sebelum menyebarkan ajaran di desa bungah ini, beliau pertama datang di Desa Ngampel (dalam Bahasa Ngampel berarti pinjam), disana beliau menyebarkan Islam sambil berdagang mbako (tembakau). Karena sebagian besar masyarakat disana suka ngudud (merokok) disana beliau berhasil mengajarkan agama Islam dengan baik kepada masyarakat Ngampel sehingga belia memiliki santri yang cukup banyak.
Karena belum puas dengan hanya menyebarluaskan agama Islam di Desa Ngampel. Akhirnya beliau memutuskan untuk pergi dan menyebarluaskan agama Islam didesa lain. Dan di desa Bungah ini, pertama-tama dengan memanfaatkan pemuda-pemudi sebagai generasi penerus beliau. Kesenangannya para pemuda-pemudi melihat taman bunga yg dimiliki dan dibuat sendiri oleh KYAI GEDE, membuat beliau ingin menyebar luaskan ajaran agama Islam kepada para pemuda-pemudi. Yang kelak bisa dipercaya untuk menyebarluaskan ajaran agama yang beliau ajarkan kepada mereka, orang-orang desa pun ikut senang melihat taman tersebut diberi pengetahuan tentang Islam dan sekaligus diajak masuk Islam oleh Kyai Gede Bungah. Ternyata cara yang digunakan oleh beliau ini cukup ampuh dalam mengislamkan masyarakat di desa Bungah, padahal dulu, orang-orang disini lekat sekali dengan maksiat, seperti judi, suka main perempuan, dan senang sekali dengan sabung ayam. Hal itu terbukti dengan banyaknya orang-orang yang masuk Islam di desa Bungah ini, hampir 100% orang-orang di desa ini (Bungah) yang memeluk agama Islam.
Sama halnya di Desa Ngampel, di Desa Bungah ini beliau juga memiliki banyak santri. Ajaran agama yang beliau ajarkan mudah diterima oleh masyarakat di sekitarnya, karena beliau menyebarkan ajaran Islam dengan faham ASWAJA (ahlu sunnah wal-jamaah). Beliau mendirikan masjid di desa bungah ini, yang sekarang masjid itu banyak dikenal masyarakat luas dengan sebutan masjid jami’ Kyai Gede Bungah. Maka, tak dapat dipungkiri lagi bahwa beliau telah berjasa besar dalam mengajarkan Islam kepada setiap orang yang ada di desa Bungah ini. Karena itu untuk sekarang dan seterusnya beliau di panggil oleh masyarakat desa Bungah dan warga di desa lainnya dengan sebutan Mbah Kyai Gede, karena beliau adalah Kyai besar bagi warga desa ini. Beliau wafat di desa ini, dan dimakamkan dibelakang masjid yang beliau dirikan dengan warga desa yaitu Masjid Jami’ Kyai Gede Bungah.
[THE LEGEND OF BUNGAH’S NAME]
Asal muasal nama Desa Bungah sampai saat ini masih menjadi suatu tanda Tanya besar. Konon ada cerita, yang mengatakan bahwa nama desa bungah munculnya dari banyaknya orang-orang di desa ini yang senang melihat taman bunga buatan Kyai Gede bungah, dari kata senang dan bunga itulah nama desa Bungah di buat oleh Mbah Kyai Gede bungah. Yaap! Dari kebiasaan masyarakat desa itulah nama Bungah berasal. Karena kata senang dalam bahasa Jawa tidak lain adalah bongo/bungah. Cerita lain mengatakan, asal muasal desa Bungah berasal dari penggabungan kata senang yang berarti bungah, dan penggalan kata sabung, karena sebelum kedatangan Mbah Kyai Gede ke desa ini, masyarakat di desa ini senang sekali dengan menyabung ayam. Maka desa ini di beri nama desa bungah, yang berarti senang. Nah,,! Itulah sedikit cerita yang bisa kami peroleh dari bapak KH.M. Ishaq Abdurrahman.
Sumber :
Majalah Sma assa'adah
Sejarah desa Bungah Dan Legenda nama Bungah